\m/ Selamat datang di Blog KUALA TUNGKAL UNDERGROUND™ yang sederhana ini... Silahkan Browing disini... Jangan lupa isi BUKU TAMU... \m/

Selasa, 05 Maret 2013

KTU | Selamatkan Percandian Muaro Jambi


Selamatkan Percandian Muaro Jambi

"SAVE MUARO JAMBI"

Metro Jambi
Ditulis oleh pia
Senin, 27 Februari 2012 09:14

TELANAIPURA – Sikap Pemprov Jambi yang dinilai kurang serius terhadap Percandian Muaro Jambi, menimbulkan aksi dalam Petisi Jalanan Selamatkan Percandian Muaro Jambi. Ini terkait kawasan Candi Muaro Jambi yang terancam tidak masuk daftar warisan dunia oleh UNESCO, akibat ada beberapa stock pile batu bara dan perusahaan kelapa sawit di kawasan candi.
Aksi dilakukan di depan halaman kantor Gubernur Jambi, kemarin (26/2). Petisi yang ditandatangani secara terbuka oleh masyarakat Provinsi Jambi ini dilakukan pada kain putih sepanjang 26 meter. Tak kurang 1.500 tanda tangan dari masyarakat Jambi terkumpul.

Widodo, koordinator aksi dari Svarnadvipa Institut mengatakan, aksi tersebut merupakan kerja sama Svarnadvipa Institute, Dewan Kesenian Jambi (DKJ), Sekolah Alam Muara Jambi (Saramuja), Komunitas Seni Inner Jambi, Jambi CorpseGrinder, Dwarapalamuja, Jambi Guitar Community, dan lain-lain. Selain penandatanganan petisi, dalam acara itu kemarin juga ditampilkan pentas seni seperti musik dan puisi.

“Aksi ini didukung baik oleh komunitas seni di Jambi, masyarakat sekitar Percandian Muaro Jambi, dan para penyair,” katanya. Aksi penandatanganan petisi dimulai pukul 06.00 hingga 10.00. Masyarakat Jambi yang pada Minggu pagi ramai memanfaatkan lokasi itu untuk berolahraga, turut memberikan dukungan dengan membubuhkan tanda tangan di kain. Mulai dari yang kecil hingga dewasa, ramai-ramai memberikan dukungan mereka melalui tanda tangan.

Selain di Kantor Gubernur Jambi, aksi serupa telah digelar di kawasan Percandian Muaro Jambi dua hari sebelumnya oleh masyarakat. Kain yang telah ditandatangani warga sekitar percandian juga dibawa dan dibentangkan di Kantor Gubernur Jambi kemarin. Direktur Svarnadvipa Institute M Husnul Abid mengatakan, penandatanganan petisi ini menunjukkan masyarakat Jambi menginginkan agar Percandian Muaro Jambi dilestarikan, bukan dibiarkan rusak. “Tuntutan masyarakat Jambi ini perlu didengar oleh segenap stakeholder, dan semua pembiaran perusakan Percandian dihentikan,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini di kawasan Percandian Muara Jambi yang memiliki luas 2.612 hektare berdiri beberapa industri seperti terminal tampung (stockpile) batu bara, pabrik crude palm oil, dan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan. Industri tersebut berada di kawasan percandian dan mengancam kelestariannya. Menurut Abid, ada dua langkah mendesak yang perlu dilakukan dalam penyelamatan Percandian Muaro Jambi. Pertama, penghentian aktivitas industri di kawasan percandian. Kedua, kawasan percandian seluas 2.612 hektare segera ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. “Persoalan kawasan Percandian Muaro Jambi bermula dari belum ditetapkannya kawasan percandian sebagai kawasan cagar budaya,” katanya.

Dalam penyelesaian persoalan tersebut, Abid mengingatkan agar warga sekitar kawasan Percandian tidak dilupakan dan perlu upaya yang menguntungkan semua (win win solution) baik antara pemerintah dan industri.
KOMPLEKS Percandian Muaro Jambi yang di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV Masehi. Meskipun belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang diyakini juga sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
Situs purbakala ini membentang dari barat ke timur di tepian Sungai Batanghari sepanjang 7,5kilometer.Kompleks percandian ini dapat ditempuh melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota Jambi sejauh 30 Km. Dari sekitar 80 reruntuhan candi yang sudah diketahui, yang oleh masyarakat setempat disebut menapo, baru sebagian kecil yang sudah dipugar. Berdasarkan sisa-sisa reruntuhan yang ada, sebuah bangunan menggunakan batu merah.
Candi-candi yang sudah dibangun dan bisa dikunjungi wisatawan adalah Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, dan kolam Talaga Rajo. Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek Percandian ini. Lokasinya tersebar di Desa Muaro Jambi, Kemingking Dalam, dan Danau Lamo.
Pemprov Jambi telah menyusun master plan pengembangan situs candi Muaro Jambi dan berikut Design Engineering (DED) detail untuk menentukan Restorasi Pengembangan Situs tersebut sebesar lebih kurang 12 triliyun.

  Candi Tinggi                              Telago Rajo                             Candi Gumpung




Kanal kuno                               Candi Kembar Batu                               Peta

Foto Udara Situs Muaro Jambi Candi Kedaton                   Kompleks Situs Muaro Jambi


 





















sumber artikel dari : http://www.jambiprov.go.id/

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Komentar:

Posting Komentar

VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 
\m/ Sampai jumpa... Jangan lupa berkunjung terus ke Blog ini, dapatkan info terUpdate dari kami ! Jadilah pengunjung yang bijak, dengan meninggalkan komentar atau isi BUKU TAMU kami, follow... apabila blog ini bermanfaat bagi anda... dan dukung kami Keluarga Besar KUALA TUNGKAL UNDERGROUND™ \m/

Kuala Tungkal Underground™ Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha