\m/ Selamat datang di Blog KUALA TUNGKAL UNDERGROUND™ yang sederhana ini... Silahkan Browing disini... Jangan lupa isi BUKU TAMU... \m/

Senin, 04 Maret 2013

KTU | Review Album Nile - At the Gate of Sethu 2012


Sejak Awal Kemunculan Band Brutal/Technical Death Metal dengan Konsep dan tema Egyptian era album Pertama mereka " Amongst the Catacombs of Nephren-Ka " tahun 1998 Kancah Extreme metal seakan akan terbius oleh terobosan baru mereka melahirkan Genre baru yang memadukan Konsep Mesir Kuno Egyptian dalam Musik Death Metal, membuat band yang mulai Eksis Tahun 1993 ini semakin banyak diperbincangkan beberapa Media Internasional oleh Terobosan Kerennya ini. perjalanan karir band ini memang tidaklah gampang untuk membuat Komposisi Musik seperti yang mereka mainkan ini, pengalaman dan Pengetahuan Tentang Tradisi Etnis Mesir Kuno haruslah mereka Kuasai secara benar, sehingga Seorang Gitaris berbakat seperti Karl Sanders memang sejak awal menekuni dunia Tentang Etnis Mesir kuno secara Akademis, selain sebagai Fakultas pendidikan dan beberapa Pekerjaannya, Karl Sanders banyak menuangkan Ide2 fresh-nya tentang Seni Egyptian pada beberapa Lagu Nile dan Proyek solo-nya, dan lambat laun dalam perjalanan Musikalitasnya Nile lebih enjoy menyebut Konsep Musiknya sebagai " Ithyphallic Metal " terlepas dalam Idealisme pasca album " Ithyphallic " Tahun 2007 semakin memantapkan Nile mematenkan Style Extreme Musiknya ini dan memang menjadi pengaruh Baru beberapa Band generasi baru-nya. Mungkin buat Fans Nile di Indonesia yang nonton Penampilan Band Asal Greenville, South Carolina, Amrik pada Perhelatan Festifal Metal Akbar " Hammersonic " beberapa waktu kemaren, semakin Terbius dengan konsep Ithyphallic Metal-nya, dan ga sengaja seperti menciptakan sebuah trend baru tersendiri dikalangan Metalhead tanah air untuk menyukai Konsep Bermusik Nile ini, Hmmm Fenomena klasik dan Klise dah kalau diindonesia yang memiliki Banyak " Musim " ini hehehe. dan masih terngiang ( Bukan Terngiang-nya Ikke Nurjanah loh .ed ) akan Kedasyatan Album terakhir mereka " Those Whom the Gods Detest " Tahun 2009 lalu masih menyimpan Sihir yang belum hilang dari Sugesti Metalhead dan Nile Fans! seperti Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade sebuah Team Arkeolog yang menggali Beberapa Tradisi Kuno Mitologi mesir Kuno untuk terus dituangkan dalam Harmonisasi Riffing sadis-nya, sehingga mendengarkan lagu2 Nile kita seperti diajak kembali Berpetualang mengingat kembali era Keemasan Jaman Mesir Kuno dengan segala Kebudayaannya yang Kaya itu. I like the way Karl can make the most exotic and intricate patterns and scales work for death metal and when mixed with Dallas's intense, edgy vocal and guitar playing, they make a sound that is so unique and memorable that it defines Nile, dan Tugas terakhir dipikul oleh Drummer Berbakat Populer, George Kollias untuk menuangkan segala Ide2 Fresh-nya Menghantamkan Blastbeat mematikannya !! tidak hanya banyak mengangkat tentang Beberapa Mitologi Mesir Kuno, Nile juga kali lebih banyak mengungkap tentang beberapa Mitologi Hindustan tentang Epic Ramayana dengan menempatkan Kisah Jembatan purba misterius sepanjang 30 Km yang menghubungkan antara Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) ini diperkirakan telah berumur 1.000.000 tahun lebih. Jembatan yang dinamakan "Vanara Sena" atau pihak NASA menyebutnya sebagai Jembatan Adam menuai berbagai macam perkiraan berkaitan dengan umur dan sejarah jembatan tersebut. Umat hindu meyakini Jembatan Adam berkaitan erat dengan Epik Ramayana di mana disebutkan jembatan tersebut dibangun oleh Rama dan sekutunya, para manusia kera, yang dibantu para Dewa untuk membantu Rama menjangkau Srilanka guna menyelamatkan istrinya, Shinta, dari raja raksasa, Rahwana. Mitologi tersebut kerap dijuluki Rama Bridge (Raam Sethu) merupakan salah satu “Mysterious Places in the World’s” adalah rantai batu kapur buatan (bukan karena peristiwa alam) antara pulau Mannar, didekat Sri Lanka barat laut dan Rameswaram, di pantai tenggara India. Sosok frontman Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade selain jenius membuat Riffing yang pentatonik, juga lebih mendalami tentang Mitologi Negara2 di Timur Tengah sebagai Salah Satu Subyek pembuatan lirik yang tentunya bukan sekedar Cerita Isapan jempol karena memang semuanya telah didasari dengan sebuah Tesis yang mereka lakukan sendiri. mengawali serangan awal dengan " Enduring the Eternal Molestation of Flame " dengan sebuah Intro Etnis Timur Tengah dalam 33 Detik yang setelah itu George Kollias langsung menggebrak dengan Fast Blastbeat yang meledak2 !! perpaduan Pummeling Shredding Riff Gaya pentatonik Pekat dengan Nada2 Etnis Egyptian duo Gitaris Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade tetap melakukan Pekerjaannya dengan sangat baik mempertahankan Trademark Nile, dengan Sharpness Riffing Sound yang kian mantap dan dewasa, Sounding Nile memang lebih mulai banyak terdengar berbeda dengan segi Aransemen musik yang masih Teknikal dan Matematika strukturnya selalu Dipenuhi dengan Fast Part, Ithyphallic’s opener; though it carries a vaguely similar atmosphere, it’s a more compact listen. !! yang selanjutnya " The Fiends Who Come to Steal the Magick of the Deceased " yang diperkenalkan sebelumnya pada beberapa media, Nile menambahkan beberapa gaya Pentatonik Etnis Hindustan banget pada beberapa Struktur Riffing-nya, Sebuah Track yang semakin mempertontonkan Kepiawaian Nile memainkan sesuatu yang Unik dan Beda dalam Death Metal Movement !! perpaduan Mantap Skill drummer George yang meladeni Konteks Nada Rumit duo Gitarisnya. " The Inevitable Degradation of Flesh " semakin menyerang dengan tanpa ampun melalui alur musik yang serba mengandalkan Kecepatan dengan talenta yang asli memang luar biasa !! Intro Hindustan String pada " When My Wrath Is Done " menjadi track yang akan sedikit pada part awal mengajak Gw sejenak untuk Headbang sebelum mencicipi kembali Konvensional Riffing Dasyatnya. beberapa Solo Melodius juga tidak terhindarkan buat ditampilkan terus di komposisi semua lagunya. 10 Track dalam durasi total 47:45 semakin tidak mengecewakan untuk Nile Fans! yang diakhiri oleh Track berdurasi panjang " The Chaining of the Iniquitous " yang memakan waktu 07:05, Nile lebih banyak melakukan Sentuhan2 Pentatonik yang lebih terasa Epic. Kualitas Musisi yang no comment Plus Mengagumkan, bikin Rilisan ini selalu mendapat tempat spesial untuk para Fans, mantan Bassis dan Vokalis Nile, Jon Vesano yang bergabung selama hampir 4 tahun di tubuh Nile juga ikut menyumbangkan beberapa Vokalnya di sini bersama dengan Jason Hagan lebih sebagai Additional Vokal. Ultimately, it is all in the details. If you haven't heard this album yet, give it a spin. And then give it another spin, and another and so on and so forth. I promise you, you will find new stuff to appreciate with each play-through. (Hery SIC)

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Komentar:

Posting Komentar

VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 
\m/ Sampai jumpa... Jangan lupa berkunjung terus ke Blog ini, dapatkan info terUpdate dari kami ! Jadilah pengunjung yang bijak, dengan meninggalkan komentar atau isi BUKU TAMU kami, follow... apabila blog ini bermanfaat bagi anda... dan dukung kami Keluarga Besar KUALA TUNGKAL UNDERGROUND™ \m/

Kuala Tungkal Underground™ Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha