Sejak
Awal Kemunculan Band Brutal/Technical Death Metal dengan Konsep dan
tema Egyptian era album Pertama mereka " Amongst the Catacombs of
Nephren-Ka " tahun 1998 Kancah Extreme metal seakan akan terbius oleh
terobosan baru mereka melahirkan Genre baru yang memadukan Konsep Mesir
Kuno Egyptian dalam Musik Death Metal, membuat band yang mulai Eksis
Tahun 1993 ini semakin banyak diperbincangkan beberapa Media
Internasional oleh Terobosan Kerennya ini. perjalanan karir band ini
memang tidaklah gampang untuk membuat Komposisi Musik seperti yang
mereka mainkan ini, pengalaman dan Pengetahuan Tentang Tradisi Etnis
Mesir Kuno haruslah mereka Kuasai secara benar, sehingga Seorang Gitaris
berbakat seperti Karl Sanders memang sejak awal menekuni dunia Tentang
Etnis Mesir kuno secara Akademis, selain sebagai Fakultas pendidikan dan
beberapa Pekerjaannya, Karl Sanders banyak menuangkan Ide2 fresh-nya
tentang Seni Egyptian pada beberapa Lagu Nile dan Proyek solo-nya, dan
lambat laun dalam perjalanan Musikalitasnya Nile lebih enjoy menyebut
Konsep Musiknya sebagai " Ithyphallic Metal " terlepas dalam Idealisme
pasca album " Ithyphallic " Tahun 2007 semakin memantapkan Nile
mematenkan Style Extreme Musiknya ini dan memang menjadi pengaruh Baru
beberapa Band generasi baru-nya. Mungkin buat Fans Nile di Indonesia
yang nonton Penampilan Band Asal Greenville, South Carolina, Amrik pada
Perhelatan Festifal Metal Akbar " Hammersonic " beberapa waktu kemaren,
semakin Terbius dengan konsep Ithyphallic Metal-nya, dan ga sengaja
seperti menciptakan sebuah trend baru tersendiri dikalangan Metalhead
tanah air untuk menyukai Konsep Bermusik Nile ini, Hmmm Fenomena klasik
dan Klise dah kalau diindonesia yang memiliki Banyak " Musim " ini
hehehe. dan masih terngiang ( Bukan Terngiang-nya Ikke Nurjanah loh .ed )
akan Kedasyatan Album terakhir mereka " Those Whom the Gods Detest "
Tahun 2009 lalu masih menyimpan Sihir yang belum hilang dari Sugesti
Metalhead dan Nile Fans! seperti Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade
sebuah Team Arkeolog yang menggali Beberapa Tradisi Kuno Mitologi mesir
Kuno untuk terus dituangkan dalam Harmonisasi Riffing sadis-nya,
sehingga mendengarkan lagu2 Nile kita seperti diajak kembali
Berpetualang mengingat kembali era Keemasan Jaman Mesir Kuno dengan
segala Kebudayaannya yang Kaya itu. I like the way Karl can make the
most exotic and intricate patterns and scales work for death metal and
when mixed with Dallas's intense, edgy vocal and guitar playing, they
make a sound that is so unique and memorable that it defines Nile, dan
Tugas terakhir dipikul oleh Drummer Berbakat Populer, George Kollias
untuk menuangkan segala Ide2 Fresh-nya Menghantamkan Blastbeat
mematikannya !! tidak hanya banyak mengangkat tentang Beberapa Mitologi
Mesir Kuno, Nile juga kali lebih banyak mengungkap tentang beberapa
Mitologi Hindustan tentang Epic Ramayana dengan menempatkan Kisah
Jembatan purba misterius sepanjang 30 Km yang menghubungkan antara
Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) ini diperkirakan
telah berumur 1.000.000 tahun lebih. Jembatan yang dinamakan "Vanara
Sena" atau pihak NASA menyebutnya sebagai Jembatan Adam menuai berbagai
macam perkiraan berkaitan dengan umur dan sejarah jembatan tersebut.
Umat hindu meyakini Jembatan Adam berkaitan erat dengan Epik Ramayana di
mana disebutkan jembatan tersebut dibangun oleh Rama dan sekutunya,
para manusia kera, yang dibantu para Dewa untuk membantu Rama menjangkau
Srilanka guna menyelamatkan istrinya, Shinta, dari raja raksasa,
Rahwana. Mitologi tersebut kerap dijuluki Rama Bridge (Raam Sethu)
merupakan salah satu “Mysterious Places in the World’s” adalah rantai
batu kapur buatan (bukan karena peristiwa alam) antara pulau Mannar,
didekat Sri Lanka barat laut dan Rameswaram, di pantai tenggara India.
Sosok frontman Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade selain jenius membuat
Riffing yang pentatonik, juga lebih mendalami tentang Mitologi Negara2
di Timur Tengah sebagai Salah Satu Subyek pembuatan lirik yang tentunya
bukan sekedar Cerita Isapan jempol karena memang semuanya telah didasari
dengan sebuah Tesis yang mereka lakukan sendiri. mengawali serangan
awal dengan " Enduring the Eternal Molestation of Flame " dengan sebuah
Intro Etnis Timur Tengah dalam 33 Detik yang setelah itu George Kollias
langsung menggebrak dengan Fast Blastbeat yang meledak2 !! perpaduan
Pummeling Shredding Riff Gaya pentatonik Pekat dengan Nada2 Etnis
Egyptian duo Gitaris Karl Sanders dan Dallas Toler-Wade tetap melakukan
Pekerjaannya dengan sangat baik mempertahankan Trademark Nile, dengan
Sharpness Riffing Sound yang kian mantap dan dewasa, Sounding Nile
memang lebih mulai banyak terdengar berbeda dengan segi Aransemen musik
yang masih Teknikal dan Matematika strukturnya selalu Dipenuhi dengan
Fast Part, Ithyphallic’s opener; though it carries a vaguely similar
atmosphere, it’s a more compact listen. !! yang selanjutnya " The Fiends
Who Come to Steal the Magick of the Deceased " yang diperkenalkan
sebelumnya pada beberapa media, Nile menambahkan beberapa gaya
Pentatonik Etnis Hindustan banget pada beberapa Struktur Riffing-nya,
Sebuah Track yang semakin mempertontonkan Kepiawaian Nile memainkan
sesuatu yang Unik dan Beda dalam Death Metal Movement !! perpaduan
Mantap Skill drummer George yang meladeni Konteks Nada Rumit duo
Gitarisnya. " The Inevitable Degradation of Flesh " semakin menyerang
dengan tanpa ampun melalui alur musik yang serba mengandalkan Kecepatan
dengan talenta yang asli memang luar biasa !! Intro Hindustan String
pada " When My Wrath Is Done " menjadi track yang akan sedikit pada part
awal mengajak Gw sejenak untuk Headbang sebelum mencicipi kembali
Konvensional Riffing Dasyatnya. beberapa Solo Melodius juga tidak
terhindarkan buat ditampilkan terus di komposisi semua lagunya. 10 Track
dalam durasi total 47:45 semakin tidak mengecewakan untuk Nile Fans!
yang diakhiri oleh Track berdurasi panjang " The Chaining of the
Iniquitous " yang memakan waktu 07:05, Nile lebih banyak melakukan
Sentuhan2 Pentatonik yang lebih terasa Epic. Kualitas Musisi yang no
comment Plus Mengagumkan, bikin Rilisan ini selalu mendapat tempat
spesial untuk para Fans, mantan Bassis dan Vokalis Nile, Jon Vesano yang
bergabung selama hampir 4 tahun di tubuh Nile juga ikut menyumbangkan
beberapa Vokalnya di sini bersama dengan Jason Hagan lebih sebagai
Additional Vokal. Ultimately, it is all in the details. If you haven't
heard this album yet, give it a spin. And then give it another spin, and
another and so on and so forth. I promise you, you will find new stuff
to appreciate with each play-through. (Hery SIC)Related Articles :
0
Komentar:
Posting Komentar
VIDEO
ENTER-TAB1-CONTENT-HERE
RECENT POSTS
ENTER-TAB2-CONTENT-HERE
POPULAR POSTS
ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
Notice
Gunakanlah
Browser Google Chrome
untuk tampilan yang maksimal Buat kawan - kawan dan band tanah air yang ingin bandnya di review di blog Kuala Tungkal Underground™. Silahkan mengirimkan : 1. Nama Band. 2. Genre. 3. Kota / Regional. 4. Biografi Band. 5. Line Up terbaru. 6. Foto Band + Logo Band. 7. Demo lagu kalian / Full mp3 + link download. 8. Link Jejaring sosial atau official web kalian.
kirim ke email kami : ktu_management@rocketmail.com
Kirim Events, CD Album, dan Arikellain. KLIK DISINI Request dan Question? Silahkan Hubungi Kami
Pengunjung
Read latest headlines in your favorite news reader
0 Komentar:
Posting Komentar