Iron
 Maiden adalah band heavy metal asal dari Inggris, tepatnya dari Leyton 
di London Timur, yang terbentuk pada Natal tahun 1975. Iron Maiden 
dikoordinatori oleh pendiri band ini, yang juga sekaligus pemain bass 
dan penulis lagu, Steve Harris. Sejak awal mula berdirinya sampai dengan
 saat ini, band ini telah merilis secara total keseluruhan tigapuluh 
lima album: empat belas album studio, sembilan album live, empat EP, dan
 delapan kompilasi.
Iron
 Maiden telah menjual lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia, 
termasuk 75 juta album melalui label EMI Records. Iron Maiden 
memenangkan Ivon Novello Awards sebagai pencapaian internasional di 
tahun 2002, dan juga didaftarkan pada “Hollywood Rock Walk”–sebuah “Hall
 of Fame” yang dibuat sebagai penghormatan kepada lebih dari 170 musisi 
dan artis, termasuk Black Sabbath, Aerosmith, Judas Priest atas pengaruh
 mereka pada sejarah industri musik– di Sunset Boulevard, Los Angeles, 
California pada tur mereka di Amerika tahun 2005.
Sampai dengan Oktober 2009, Iron Maiden telah tampil di 2000 pertunjukan live di sepanjang karir mereka yang mengagumkan.
1. Tahun-Tahun Awal (1975–1978)
Nama Iron Maiden didapat Harrisdari sebuah film The Man in the Iron Mask adaptasi novel “The Vicomte de Bragelonne “, karya Alexander Dumas, yang ia tonton pada saat itu. Iron Maiden adalah seperangkat alat penyiksaan dari abad 18.
Nama Iron Maiden didapat Harrisdari sebuah film The Man in the Iron Mask adaptasi novel “The Vicomte de Bragelonne “, karya Alexander Dumas, yang ia tonton pada saat itu. Iron Maiden adalah seperangkat alat penyiksaan dari abad 18.
Steve
 Harris dan Dave Murray (gitaris) tercatat sebagai personil Iron Maiden 
yang paling lama berada di dalam band. Vokalis paling pertama mereka, 
Paul Day, dipecat karena dianggap kurang energi dan stamina di panggung.
 Kemudian posisinya digantikan oleh Dennis Wilcock, seorang penggemar 
berat band Kiss yang menggunakan api, make-up, dan darah palsu dalam 
setiap pertunjukan.
Teman
 Wilcock, Dave Murray, diajak bergabung untuk menggantikan gitaris 
mereka yang frustrasi, Dave Sullivan dan Terry Rance—yang menyebabkan 
Harris membubarkan bandnya untuk sementara waktu pada tahun 1976, meski 
akhirnya band itu segera terbentuk kembali setelah Dave Murray masuk 
sebagai gitaris tunggal.
Iron
 Maiden merekrut gitaris lainnya pada tahun 1977, Bob Sawyer (yang 
menyebabkan sebuah keretakan di antara Murray dan Wilcock) mendorong 
Harris untuk memecat Murray dan Sawyer.
Sebuah
 gig (acara musik) kecil di Bridgehouse pada November 1977, dengan 
susunan personil sementara, Tony Moore pada keyboard, Terry Wapram pada 
gitar, dan Barry Purkis pada drum, disusul oleh keputusan Harris untuk 
memecat seluruh personilnya. Dave Murray kemudian ditarik kembali dan 
dengan merekrut Doug Sampson sebagai drummer mereka.
2. Mulai Terkenal (1978-1981)
Sebuah
 audisi vokalis yang mereka adakan di pub Red Lion di Leytonstone 
menjadi sebuah kesempatan bagi mereka menemukan Paul Di’Anno. Suara Paul
 yang khas dan memilukan membuat makin amtang ciri khas band ini.
Iron
 Maiden kemudian main dari panggung ke panggung selama tiga tahun tanpa 
pernah merekam musik mereka sama sekali. Pada tahun baru 1978, mereka 
merekam sebuah demo, The Soundhouse Tapes. Yang berisi empat lagu saja, 
namun terjual lima ratus kopi dalam beberapa pekan.
Satu
 track yang ada di dalam demo itu, “Prowler”, menempati nomor pertama 
pada tangga lagu Heavy Metal Soundhouse dalam majalah Sounds milik Neal 
Kay. Penampilan pertama dalam album ada di dalam kompilasi Metal for 
Muthas (rilis 15 Februari 1980) dengan dua versi awal lagu “Sanctuary” 
dan “Wrathchild”.
Dari
 tahun 1977 sampai tahun 1978, Murray adalah pemain gitar tunggal di 
band Iron Maiden, sampai Paul Cairns bergabung pada tahun 1979. Tapi tak
 lama sebelum band masuk ke studio rekaman, Cairns meninggalkan band.
Beberapa gitaris keluar dan masuk silih berganti untuk menggantikan posisinya, sampai akhirnya band menemukan Dennis Stratton.
Sebenarnya
 pada saat itu Dave Murray ingin menarik teman masa kecilnya, Adrian 
Smith, tapi Smith sedang sibuk dengan bandnya sendiri, Urchin. Drumer 
Doug Sampson juga digantikan oleh Clive Burr (yang dibawa masuk oleh 
Dennis Stratton). Pada Desember 1979, Iron Maiden tiba pada sebuah 
kesepakatan dengan perusahaan rekaman major, EMI.
Album
 pertama Iron Maiden yang rilis tahun 1980, Iron Maiden, menempati nomor
 empat di tangga lagu UK Albums pada pekan pertama album itu rilis, dan 
dengan itu Iron Maiden menjadi salah satu yang memimpin pergerakan New 
Wave of British Heavy Metal. Dalam track tambahan, album tersebut 
meliputi lagu-lagu awal mereka yang banyak disukai seperti “Running 
Free”, “Transylvania”, “Phantom of the Opera”, dan “Sanctuary”—yang mana
 tidak dirilis dalam versi UK, tapi rilisan U.S. dan rilisan ulang.
Iron
 Maiden main dalam tur yang saat itu sangat terkenal di UK, Metal For 
Muthas Tour dan Europe 80. Mereka juga menjadi band pembuka Kiss di 
dalam tur Eropa Kiss tahun 1980, Unmasked Tour. Iron Maiden juga 
menyokong Judas Priest dalam beberapa kali. Setelah ikut tur Kiss, 
Dennis Stratton dipecat dari band karena alas an kreativitas dan tidak 
cocok secara personal. Stratton digantikan oleh Adrian Smith pada 
Oktober 1980.
Tahun
 1981, Maiden merilis album kedua mereka, yang diberi judul Killers. 
Album ini banyak berisi lagu-lagu yang sebenarnya ditulis untuk album 
pertama mereka, tapi tidak jadi karena sudah terlalu banyak. Dengan 
lagu-lagu yang sudah matang dan dimainkan sepanjang tur, Maiden hanya 
menambahkan dua track lagi untuk album kedua mereka: “Prodigal Son” dan 
“Murders in the Rue Morgue” (yang mana judul itu diambil dari cerita 
pendek Edgar Allan Poe).
3. Sukses (1981-1986)
Pada tahun 1981, Paul Di’Anno mulai menunjukkan kebiasaan self-destructive, dengan mulai menggunakan obat-obatan, meski Di’Anno sendiri tidak mengakuinya. Penampilannya mulai menjadi parah justru pada saat band ini mulai mencapai keberhasilan yang besar di Amerika. Pada akhir tahun 1981, Iron Maiden memecat Di Ano dan mencari vokalis baru.
Pada tahun 1981, Paul Di’Anno mulai menunjukkan kebiasaan self-destructive, dengan mulai menggunakan obat-obatan, meski Di’Anno sendiri tidak mengakuinya. Penampilannya mulai menjadi parah justru pada saat band ini mulai mencapai keberhasilan yang besar di Amerika. Pada akhir tahun 1981, Iron Maiden memecat Di Ano dan mencari vokalis baru.
Bruce
 Dickinson, dari band Samson, terpilih oleh Iron Maiden sebagai vokalis 
baru pada September 1981 dan segera bergabung dengan band tak lama 
kemudian.
Dia
 langsung ikut dengan Iron Maiden pada tur-tur kecil. Untuk 
mengantisipasi album berikutnya, Iron Maiden memainkan lagu-lagu seperti
 “Children of the Damned”, “Run to the Hills”, “22 Acacia Avenue” dan 
“The Prisoner” pada pertunjukan mereka itu, untuk memperkenalkan sound 
baru yang akan mereka kerjakan kepada penggemar.
Debut
 Dickinson dengan Iron Maiden pada tahun 1982 adalah The Number of the 
Beast, album yang membawa Maiden pertama kalinya ke tangga lagu #1 di di
 UK Albums dan juga menjadi Top Ten di banyak Negara.
Untuk kedua kalinya Iron Maiden melaksanakan tur, mengunjungi Amerika, Kanada, Jepang, Australia, UK, dan Jerman.
Tour
 mereka di Amerika menjadi sebuah kontroversi ketika Iron Maiden diklaim
 sebagai Satanik oleh situasi politik Amerika yang saat itu konservatif,
 karena judul album mereka. Grup aktivis Kristen menghancurkan rekaman 
Maiden (bersama dengan Ozzy Osbourne) sebagai protes terhadap band.
Dickinson
 pada saat itu masih memiliki keterikatan kontrak dengan pihak manajemen
 Samson, dan tidak diijinkan untuk menambahkan namanya pada daftar 
penulis lagu band lain manapun. Bagaimana pun juga, ia masih bisa 
menyokong Iron Maiden dengan kreativitasnya pada banyak lagu.
Pada
 Desember 1982, drummer Clive Burr mengakhiri hubungan kerjanya dengan 
Iron Maiden karena permasalahan personal dan juga permasalahan dengan 
jadwal tur. Ia digantikan oleh Nicko McBrain, yang sebelumnya dari band 
Perancis, Trust. Segera sesudahnya, pada tahun 1983, Iron Maiden merilis
 album Piece of Mind, yang mencapai #3 pada tangga lagu UK, dan pertama 
kalinya berada di tangga lagu Amerika Utara, dengan menempati urutan 
tangga lagu ke 70 di Billboard 200. Piece of Mind sukses dengan single 
“Flight of Icarus” dan “The Trooper”.
Tak
 lama setelah kesuksesan Piece of Mind, Iron Maiden merilis Powerslave 
pada 9 September 1984. Album ini berisi lagu-lagu yang disukai oleh para
 penggemar seperti “2 Minutes to Midnight”, “Aces High”, dan satu lagu 
berdurasi 13 menit yang didasarkan pada puisi Samuel Taylor Coleridge 
dengan judul yang sama, “Rime of The Ancient Mariner”.
4. Eksperimen (1986-1989)
Kembalinya mereka dari liburan, Iron Maiden mengadopsi gaya yang berbeda pada album studio tahun 1986 yang mereka beri judul Somewhere in Time. Ini bukan sebuah album-konsep, meski demikian album ini bertema seputar time-travel dan tema-tema yang berhubungan dengan itu—sejarah, perjalanan waktu, dan perjalanan yang panjang. Album ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden, menggunakan synthesizer pada bass dan gitar untuk menambah tekstur dan lapisan-lapisan pada sound mereka.
Kembalinya mereka dari liburan, Iron Maiden mengadopsi gaya yang berbeda pada album studio tahun 1986 yang mereka beri judul Somewhere in Time. Ini bukan sebuah album-konsep, meski demikian album ini bertema seputar time-travel dan tema-tema yang berhubungan dengan itu—sejarah, perjalanan waktu, dan perjalanan yang panjang. Album ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden, menggunakan synthesizer pada bass dan gitar untuk menambah tekstur dan lapisan-lapisan pada sound mereka.
Hasil
 eksperimen di Somewhere in Time tampak juga pada album Seventh Son of a
 Seventh Son yang rilis di tahun 1988 kemudian. Menambahkan eksprerimen,
 Maiden membuat itu menjadi sebuah album-konsep yang menceritakan kisah 
anak mistis, yang memiliki kekuatan clairvoyant (paranormal).
Untuk
 pertama kalinya, Iron Maiden menggunakan keyboard dalam rekaman, yang 
bertentangan dengan synthesizer gitar pada album sebelumnya. Kritikus 
musik mengklaim eksperimen itu menghasilkan rilisan yang lebih banyak 
disukai. Album itu menjadi album kedua mereka yang menduduki peringkat 1
 di tangga lagu UK. Dalam Donington Park Festival, 20 Agustus 1988, 
pengunjung mencapai 107.000 orang; jumlah pengunjung festival terbanyak 
sepanjang sejarah festival. Band lain yang juga tampil pada festival 
tersebut di antaranya adalah Kiss, David Lee Roth, Megadeth, Guns N’ 
Roses, dan Helloween.
Pada
 tahun 1990, untuk menutup tahun ke sepuluh mereka dalam merilis 
single-single, mereka merilis The First The Years, sebuah serial dari 10
 CD dan dobel vinyy 12”. Antara 24 Februari dan 28 April 1990, dalam 
masing-masing seri yang dirilis, terdapat dua single Iron Maiden, 
termasuk B-sides.
5. Gejolak (1989-1994)
Pada
 tahun 1989, setelah tur bersama Iron Maiden, gitaris mereka Adrian 
Smith merilis album solo dengan bandnya ASAP, yang berjudul Silver and 
Gold. Dalam waktu rehat ini, vokalis mereka Bruce Dickinson mulai 
mengerjakan album solo dengan Janick Gers, gitaris Gillan (band Ian 
Gillan, Deep Purple), merilis album Tattooed Millionaire pada tahun 
1990.
Segera
 sesudahnya, Iron Maiden berkumpul kembali untuk mengerjakan album baru,
 tapi ternyata Adrian Smith memilih untuk meninggalkan band karena 
kekurangan antusiasme. Janick Gers lah yang akhirnya dipilih untuk 
menggantikan Smith dan menjadi anggota baru Maiden pertama kalinya lagi 
setelah 7 tahun Iron Maiden tidak pernah ada pergantian susunan 
personil. Album No Prayer for the Dying, terilis pada Oktober 1990.
Pada
 tahun 1993, Bruce Dickinson meninggalkan Iron Maiden untuk mengejar 
solo karirnya lebih jauh. Bagaimanapun juga, Dickinson setuju untuk 
selalu diingat bersama bandnya dengan mengadakan tur perpisahan dan dua 
album live (yang belakangan dirilis dalam sau paket).
6. Era Blaze (1994-1999)
 Pada
 tahun 1994, Iron Maiden mengaudisi ratusan vokalis, dari yang terkenal 
sampai yang tidak terkenal, sampai akhirnya memilih Blaze Bayley, mantan
 vokalis band Wolfsbane. Bayley memiliki karakter vocal yang berbeda 
dengan Bruce Dickinson, yang akhirnya mendapatkan penerimaan yang lebih 
beragam.
Pada
 tahun 1994, Iron Maiden mengaudisi ratusan vokalis, dari yang terkenal 
sampai yang tidak terkenal, sampai akhirnya memilih Blaze Bayley, mantan
 vokalis band Wolfsbane. Bayley memiliki karakter vocal yang berbeda 
dengan Bruce Dickinson, yang akhirnya mendapatkan penerimaan yang lebih 
beragam.
Setelah
 dua tahun vakum (dan tiga tahun vakum tanpa memiliki rekaman baru) Iron
 Maiden kembali di tahun 1995. Merilis The X Factor, Iron Maiden 
memperoleh pencapaian terendah mereka di urutan tangga lagu UK sejak 
tahun 1981, hanya mencapai urutan 8. Penulis lagu mereka, Steve Harris, 
sedang mengalami masalah personal dengan pernikahannya pada saat itu, 
dan para penggemar serta kritikus merasakan nada di album itu sebagai 
releksi dari hal itu.
Di
 dalam album tersebut terdapat lagu yang berdurasi 11 menit, ”Sign of 
the Cross”, lagu Iron Maiden terpanjang sejak yang sebelumnya “Rime of 
the Ancient Mariner”.
Iron
 Maiden kembali ke studio untuk mengerjakan Virtual XI, yang kemudian 
dirilis pada tahun 1998. Album itu mtercatat sebagai album dengan 
penjualan terendah, gagal mencapai jumlah penjualan satu juta kopi untuk
 yang pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden.
7. Reuni (1999-2005)
Februari 1999, Bayley meninggalkan Iron Maiden dengan ijin kedua pihak (Bayley dan Iron Maiden) sama-sama mengijinkannya. Pada waktu yang sama, Iron Maiden mengejutkan penggemar mereka ketika mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan gitaris Adrian Smith kembali ke band, dengan Janick Gers tetap di dalamnya.
Februari 1999, Bayley meninggalkan Iron Maiden dengan ijin kedua pihak (Bayley dan Iron Maiden) sama-sama mengijinkannya. Pada waktu yang sama, Iron Maiden mengejutkan penggemar mereka ketika mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan gitaris Adrian Smith kembali ke band, dengan Janick Gers tetap di dalamnya.
Iron
 Maiden jadi memiliki tiga gitaris dan reuni yang sukses besar, The Ed 
Hunter Tour. Tur ini juga didukung oleh perilisan Ed Hunter, sebuah 
permainan komputer, yang diambil dari nama maskot Iron Maiden, Eddie.
Perilisan
 album studio Iron Maiden yang pertama kalinya setelah Bruce Dickinson 
dan Adrian Smith kembali, adalah sebuah album tahun 2000, Brave New 
World. Melanjutkan album yang tematik dengan “The Wicker Man”.
Tur
 dunia yang mereka lakukan setelah rilisnya album itu, berisi 100 
tanggal dan berpuncak pada 19 Januari 2001 di Rock in Rio festival 
Brazil, dimana Iron Maiden tampil di depan sekitar 250.000 orang. 
Penampilan itu direkam dan dirilis dalam CD dan DVD pada Maret 2000 
dengan judul Rock in Rio.
Pada
 tahun 2005, Iron Maiden mengumumkan sebuah tur untuk memperingati 25 
tahun band ini sejak rilisan album pertama, Iron Maiden, dan 30 tahun 
band ini berdiri. Tur ini juga dalam rangka mendongkrak angka penjualan 
DVD mereka yang berjudul The Early Days dan sepanjang tur tersebut 
mereka hanya memainkan material dari empat album pertama mereka.
Sebagai
 bagian dari perayaan early days mereka, The Number of The Beast dirilis
 ulang dan menempati peringkat ke 3 di tangga lagu UK Chart. The Early 
Days Tour meliputi konser di banyak stadium dan festival, termasuk juga 
penampilan bersejarah mereka di Ullevi Stadium di Swedia, dimana Maiden 
tampil di hadapan 60.000 penggemarnya. Konser ini juga disiarkan dalam 
televise satelit di seluruh Eropa kepada 60 juta penonton.
8. A Matter of Life And Death (2005-awal 2007)
Pada musim semi 2006, Iron Maiden merilis A Matter of Life and Death. Yang mana album ini bukanlah album-konsep, dengan perang dan agama adalah tema yang diulang-ulang dalam lirik-liriknya, sejelas yang tergambar di sampul albumnya.
Pada musim semi 2006, Iron Maiden merilis A Matter of Life and Death. Yang mana album ini bukanlah album-konsep, dengan perang dan agama adalah tema yang diulang-ulang dalam lirik-liriknya, sejelas yang tergambar di sampul albumnya.
November
 2006, Iron Maiden dan manager mereka Rod Smallwood mengumumkan bahwa 
mereka akan mengakhiri hubungan kerja mereka dengan Sanctuary Music yang
 telah terjalin selama 27 tahun, dan memulai sebuah hubungan company 
baru yang diberi nama Phantom Music Management. Tidak ada perubahan 
signifikan yang terjadi.
Bruce Dickinson
Bruce Dickinson
Bagian
 kedua dari tur “A Matter of Life and Death”, yang dijuluki “A Matter of
 the Beast” untuk merayakan 25 tahun usia album The Number of the Beast,
 meliputi penampilan mereka di beberapa festival besar di dunia. Iron 
Maiden mengumumkan berancana untuk memainkan lima lagu dari A Matter of 
Life and Death dan lima dari The Number of the Beast sebagai bagian dari
 tema tur. Tapi kenyataannya mereka hanya memainkan empat lagu dari The 
Number of the Beast. Mereka main di Timur Tengah untuk pertama kalinya 
para acara Dubai Desert Rock Festival pada tahun 2007, di hadapan 20.000
 penggemar. Mereka tampil pertama kalinya tampil di India, Bangalore, di
 depan 45.000 orang di Bangalore Palace Grounds. Pertama kalinya band 
heavy metal besar tampil di sana itu menjadi tonggak sejarah untuk 
India.
9. Tahun-Tahun Belakangan Ini (akhir 2007-sekarang)
5
 September 2007, Iron Maiden mengumumkan “Somewhere Back in Time World 
Tour. Setlist tur mereka terdiri dari kesuksesan mereka di era 80an, 
dengan menekankan pada era Powerslave untuk disain dan set panggung. Tur
 itu dimulai dari Mumbai, India, pada Februari 2008; dimana Iron Maiden 
main di hadapan hampir 30.000 orang.
Bagian
 pertama dari tur terdiri dari 24 konser di 21 kota, keliling lebih dari
 50.000 mil dengan pesawat pribadi “Ed Force One”. Mereka main untuk 
pertama kalinya di Costa Rica dan Kolombia, dan juga pertama kalinya 
lagi di Australia sejak terakhir kali mereka main di sana tahun 1992.
12
 May, Iron Maiden merilis album kompilasi baru yang berjudul Somewhere 
Back in Time. Itu meliputi lagu-lagu dari album pertama sampai debut 
mereka di tahun 1988, Seventh Son of a Seventh Son, juga termasuk 
beberapa versi live dari Live After Death. Dengan konser tunggal di 
Twickenham Stadium, UK, tur ini menjadi yang pertama dalam sejarah 
Stadium tersebut dipergunakan untuk pertunjukan band. Bagian terakhir 
dari
tur,
 berlangsung dari Februari dan Maret 2009, dimana Iron Maiden untuk 
pertama kalinya tampil di Peru dan Ekuador, dan pertama kalinya mereka 
datang kembali ke New Zealand setelah 16 tahun. Iron Maiden juga tampil 
untuk yang ketiga kalinya jarak waktu 2 tahun di India—di Festival Rock 
in India 2009, dengan penonton 20.000 orang. Tur ini berakhir di Florida
 pada tanggal 2 April.
20
 Januari 2009, Iron Maiden mengumumkan bahwa mereka akan merilis sebuah 
film documenter di sinema-sinema pada tanggal 21 Apri, berjudul Iron 
Maiden: Flight 666. Sebuah film yang direkam pada bagian pertama tur 
“Somewhere Back in Time” mereka, dari Februari sampai Maret 2008. Flight
 666 diproduseri oleh Banger Productions dan dirilis oleh Unversal Music
 Group di Amerika, dan oleh EMI records untuk di kegara-negara lainnya.
Related Articles :
 
 
 Postingan
Postingan
 
 
 












 
 
 
.jpg) 

0 Komentar:
Posting Komentar