
“Sebelumnya, Indonesia menempati peringkat kedua dunia sebagai pengakses situs porno. Akan tetapi setelah ada kebijakan pemblokiran situs porno, peringkat tersebut langsung turun, menjadi peringkat ketiga,” tegas Freddy.
Menurut Freddy, agar peringkat Indonesia sebagai mengakses situs porno terus turun ada beberapa filter, tidak bisa dengan penegakkan hukum. “Filter pertama adalah keluarga, tanpa peran keluarga, siapa yang akan mengawal pengguna internet di kamar-kamar keluarga,” katanya.
Kemudian filter kedua kata dia adalah lingkungan, apakah itu guru agama, tetangga, karena anak-anak itu ada di sekitar itu, filter ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan.
Filter keempat adalah teknologi, seperti yang dikembangkan oleh Kominfo yaitu Trust Positif, bagaimana akses ke pornografi yang bisa kita tahan, dan filter yang kelima adalah penegakkan hukum.
Kesulitan kita sekarang ini kata dia, adalah hampir semua orang tua gagap teknologi, sedangkani anak-anak lebih cerdas mengoperasikan komputernya. “Inilah kendala terbesar ysang dihadapi, dengan kampanye kita seperti ini, orang tua kita harapkan bisa memerankan peranan yang lebih aktif,â€tegas Freddy.
0 Komentar:
Posting Komentar